Rabu, 03 Maret 2010

Perjalanan manusia pasti menorèhkan selaksa warna dan cerita. Dan tak semua berwarna cerah penuh tawa. Terkadang kelabu berurai tangis & kesedihan. Begitupun diri saya. Ketika perjalanan hidup sampai pada episode lara hati, terpuruk dan tenggelam dalam kesedihan akibat sakit tak kunjung sembuh, maka kehadiran seorang sahabat sejati yang penuh ketulusan sangat menghibur hati & menyalakan api semangat untuk bangun dari keterpurukan. Begitulah arti Maria Sukamto, salah seorang Penyiar RTI SI bagi saya. Walaupun saya hanya mengenal suaranya via siaran RTI SI & gambar fotonya juga via bulletin RTI SI, namun support yang disuarakannya via RTI SI sangat berarti bagi saya saat itu. Beliau juga memiliki pengertian atas pendengar. Ketika ada TKI yang dipenjara karena tertangkap narkoba, beliau juga peduli dengan mengirimkan buku-buku yang bermanfaat. Mungkin ketika bertemu dengan saya, ada yang tidak percaya bahwa saya pernah sakit parah sebagaimana saya tulis di RTI SI yang awalnya diperkenalkan oleh Aris Triyanto, yang memberi alamat & gelombang radio LN ketika tahu saya suka menuangkan kesedihan dengan menulis. Saya memang suka yang berbau seni,tapi gak ingin jadi senewen lho,hé.hé.he. (makanya, begitu sembuh, walau belum tuntas, saya ngajar tari), saya juga suka tampil frèsh, tak mau terlihat kuyu, kucel & menyedihkan!! Bahkan saya suka berfoto-foto ria dengan aneka gaya & aneka dandanan. Makanya Kak Maria & sobat-sobat sesama fans RTI SI yang berkorespondèn dengan saya, suka tertawa melihat foto-foto yang saya kirimkan. Di setiap suratpun suka saya selipkan canda. Karena saya ingin mengajak teman2 yang sesama sakit, éh maksudnya sama-sama sedang sakit, hé.hé.hé, untuk tidak meratapi diri & menciptakan keceriaan yang bisa menghibur diri & membangkitkan rasa optimis.. Sssttt….,lagian, suami mana suka melihat istri kuyu, kucel & menyedihkan?! Mungkin awalnya dia akan merasa kasihan, tapi lama2 bisa nglirik atau mlototi bahkan menggandèng wanita lain lho?! Hé.hé.hé. Rugi kan kita?! Optimis, kata Maria selalu dengan tiada bosan memberikan support, saya yakin, pasti juga doanya, bahkan souvenir-souvenir RTI SI yang terkadang membuat saya terharu, malah pernah menangis ketika benda tersebut ternyata yang saya idam-idamkan. Karena itu semua, melalui tulisan ini saya menyampaikan rasa TERIMA KASIH binti MATURSUWUN, kata orang Jawa. Meski waktu terus bergulir & tahun berlalu, berganti dengan tahun-tahun yang baru, segalamu Maria Sukamto, tak kan terhapus, senantiasa tersemat di sanubari saya. Juga untuk semua sobat sesama fans RTI SI dengan doanya yang sudah setia bersahabat dengan saya selama ini. Andai saja saya boleh meminta, pertemukanlah kami ya Tuhan…….

by : dara aprilla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar